Tradisi pemberian cokelat sebagai kado valentine diketahui
dimulai di jepang. Di sana biasanya pihak wanita yang mengirim atau memberi
cokelat kepada pria belahan jiwanya. Sejarahnya diawalai pada 12 Februari 1936
ketika sebuah toko kue "Kobe Mlozov" mengeluarkan iklan "Cokelat
Valentine" di sebuah majalah berbahasa inggris. Kemudian, pada Februari
1958 Merry Chocolate Company melalukan promosi Valentine Sale di sebuah toko bernama
Iseten yang berkantor pusat di Shinjuku, Jepang.
Namun sayang, tampaknya cokelat buatnnya tidak laris
terjual. Kemudian pada 1968 seorang produser Sony bernama Teruo Morita mencoba
untuk mempopulerkan kegiatan mengirim cokelat kepada toko kelontong khusus
impor yang bekerja sama dengan perusahaannya dengan slogan "Valentine Day
di jepang yang kami buat- Nihon no Valentine Day wa uchi ga tsukutta".
Sejak itu, tradisi ini meluas di seluruh Dunia. Tradisi ini pun semakin
berkembang dan meluas ke berbagai negara ketika momen valentine tiba. Namun,
selain menjadi hadiah paling manis di hari valentine, cokelat juga memiliki
manfaat dari khasiat yang terkandung di dalamnya. Kandungan baik dari
mengonsumsi cokelat antara lain: Katekin, adalah antioksidan kuat yang
terkandung dalam cokelat. Manfaatnya adalah dapat mencegah penuaan dini yang
bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Sepertiga lemak yang terdapat dalam
cokelat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh, serta memberikan afek
positif bagi kesehatan jantung. Cokelat memiliki kemampuan untuk menghambat
oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan
tubuh, sehingga dapat mencegah resiko penyakit jantung koroner dan kanker.
Cokelat juga mengandung theobromine dan kafein yang memberikan efek terjaga
bagi yang mengonsumsinya. Oleh karena itu, ketika kita terkantuk-kantuk di
bandara atau halte bus atau pas lagi nunggu antrian yang panjang, makan cokelat
cukup manjur untuk membuat kita bergairah kembali.
0 comments:
Post a Comment