Assalamuallaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta
keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia.
Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.
Allah
SWT telah jelas menyebutkan derajat wanita dan pria dalam hal beragama di hadapan
Allah SWT. Allah berfirman: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang
Muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap
dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan
yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)
Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
(QS. Al-Ahzab [33] : 35).
Perempuan,
ibarat koin uang, adalah satu sisi dari jenis manusia, sedangkan sisi lainnya
adalah laki-laki. Sesuai firman Allah SWT surat An-Najm: 45 yang
artinya: dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan
wanita.
An-Nisa: 1.
Artinya : Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu,
dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu.
Perempuan
adalah saudara kembar dari laki-laki dari segi asal penciptaan, dan destinasi
hidup. Bersama-sama dengan kaum laki-laki bertanggung jawab untuk memakmurkan
bumi –dalam lingkupnya masing-masing- tanpa ada diskriminasi di antara keduanya
dalam aspek agama, tauhid, pahala dan dosa, hak dan kewajiban bersyariat,
sesuai dengan firman Allah SWT surah An-Nahl:
97 Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal
saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.,
Al-Hujurat:
13 Artinya: Hai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
juga
hadis nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya kaum perempuan adalah saudara kandung/ belahan
dari kaum laki-laki” (HR. Abu Daud dan
At-Tirmidzi)
Namun
disisi lain, Allah SWT sang Pencipta telah menetapkan hikmah bahwa laki-laki
tidak sama dengan perempuan dari segi struktur tubuh dan penciptaan (berbeda bukan berarti lelaki lebih tinggi
derajatnya dari kaum perempuan), yang berdampak kepada adanya perbedaan di
antara keduanya dalam hal potensi, kemampuan fisik, emosional, dan kehendak.
Sesuai firman Allah SWT surah Ali Imran:
36 “dan laki-laki tidak sama seperti
perempuan”, dan Az-Zukhruf: 18 “dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang
yang dibesarkan menyenangi perhiasan, sedang dia tidak mampu member alasan yang
tegas dan jelas dalam pertengkaran”. Oleh karena adanya perbedaan tersebut,
disamping adanya persamaan dalam hal-hal yang telah disebutkan, maka Allah SWT
menetapkan pembedaan di antara keduanya dalam beberapa hukum syariah, peran dan
tanggung jawab social antara laki-laki dan perempuan, yang bertujuan untuk
menyesuaikan dengan fitrah, tabiat dan kekhasan masing-masing. Allah SWT
berfirman, “Ingatlah! Segala penciptaan
dan urusan (perintah) adalah menjadi hak-Nya” (Al-A’raf: 54)
Dalam
banyak hadits, kaum ibu mendapatkan hak penghormatan tiga tingkat lebih tinggi
di atas kaum bapak. Dalam sebuah hadist diriwayatkan bahwa ada seorang
laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, ”Wahai Rasulullah, siapakah
orang yang berhak aku hormati?” Rasulullah menjawab, ”Ibumu.” Jawaban itu
diulang hingga tiga kali. Berikutnya Rasulullah SAW baru menyebut bapak sebagai
orang yang harus dihormati (Shahih al-Bukhari kitab al-adab bab man
ahaqqun-nas bi husnis-shuhbah no. 5971; Shahih Muslim kitab al-birr was-shilah
wal-adab bab birril-walidain wa annahuma ahaqqu bihi no. 6664).
Menurut
para ulama, hal itu disebabkan ibu yang mengandung, melahirkan, dan menyusui
anak; tiga hal yang tidak dilakukan oleh kaum bapak (lihat: Fath al-Bari
kitab al-adab bab man ahaqqun-nas bi husnis-shuhbah).
Bahkan,
berbagai ayat al-Qur`an yang menyinggung keharusan berbakti kepada orangtua pun
sering menyebut jasa ibu dalam ketiga hal tersebut.
QS. Al-Ahqaf [46] : 15
yang artinya: Kami perintahkan kepada
manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya
dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya
sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa
dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Rabbku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku da kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri” dan
QS. Luqman [31] : 14
yang artinya: Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.
Jelaslah
bahwa hadits Nabi dan apapun yang digariskan Allah di dalam Al-Qur’an kepada
kaum perempuan sejatinya untuk rahmat dan kemuliaan kaum perempuan itu sendiri
bukan mebedakan atau meninggikan derajat kaum lelaki.
Demikianlah sedikit pandangan saya mengenai perempuan di dalam islam yang saya kutip dari berbagai sumber. Apabila banyak kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf, karena saya hanyalah manusia yang tidak sempurna. Saya menulis ini semata hanya untuk mengingatkan kepada diri saya dan siapapun yang berkenan mambaca tulisan ini bahwa manusia (laki-laki maupun perempuan) diciptakan Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi ini untuk mencari RidhoNya.
Demikianlah sedikit pandangan saya mengenai perempuan di dalam islam yang saya kutip dari berbagai sumber. Apabila banyak kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf, karena saya hanyalah manusia yang tidak sempurna. Saya menulis ini semata hanya untuk mengingatkan kepada diri saya dan siapapun yang berkenan mambaca tulisan ini bahwa manusia (laki-laki maupun perempuan) diciptakan Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi ini untuk mencari RidhoNya.
Wassalamuallaikum Wr.Wb.
0 comments:
Post a Comment