.

Tuesday, November 20, 2012

Perkembangan Filsafat di Asia Timur

R.D.K holdings S.A

Pendahuluan

Kebudayaan Sungai Kuning mulai berkembang sekitar 3000 tahun yang lalu. Bermula dari lembah sungai ini, kebudayaannya mulai berkembang dan meluas ke kawasan Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan juga Vietnam. Kebudayaan Tiongkok yang terkenal bukan hanya meliputi tradisi, pengetahuan, atau keseniannya, melainkan juga gagasan atau ide-ide pandangan hidup sebagai ideologi yang dianut.

Masa perkembangan filsafat dan ideologi yang paling pesat terlihat pada masa pemerintahan dinasti Chou.  Pada masa sekitar periode Catatan Musim Bunga dan Musim Rontok (Period of Spring and Autumn Annals) terjadi permasalahan internal yakni banyaknya kerajaan taklukan yang melepaskan diri dari kesatuan dinasti Chou. Konflik ini semakin intens ketika memasuki periode Peperangan Antar Negara (Period of Warring State) yang pada akhirnya menjadi era jatuhnya Dinasti Chou (Tjeng, 1983:270-271). Bermula dari kekacauan tersebut kemudian muncul Seratus Aliran Pikiran atau The Hundred Schools of Thoughts. Kemunculan pemikiran baru ini sangat memengaruhi kebudayaan Tiongkok sesudahnya. Dalam perkembangannya, muncul berbagai ajaran yang sangat berpengaruh dari kebudayaan ini. Beberapa ajaran yang cukup terkenal dan berpengaruh misalnya saja: 1) Konfusianisme, 2) Taoisme, dan 3) Budhisme (Tjeng, 1983:271).

Pada perkembangan berikutnya, beberapa pemikiran tersebut juga memengaruhi perkembangan komunisme di kawasan Asia Timur. Seperti yang diketahui bahwa Tiongkok merupakan Negara penganut komunisme yang cukup besar, sementara itu beberapa negara lain di sekitarnya seperti Vietnam, Korea Utara, Korea Selatan, serta Jepang juga menerima pengaruh komunisme walaupun dengan proporsi yang berbeda. Hal ini menjadi menarik karena setiap Negara tersebut memiliki sikap yang berbeda dalam menanggapi masuknya pengaruh komunisme di wilayahnya.

Tujuan

Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis mengenai sejarah perkembangan ide-ide dan gagasan dari era The Hundred Schools of Thoughts, menjelaskan konsep Konfusianisme, Taoisme, serta Budhisme. Di samping itu juga mampu menjelaskan bagaimana masuknya komunisme ke wilayah Asia Timur.

Taoisme dan Keseimbangan Alam

Taoisme dijelaskan sebagai suatu jalan yang seharusnya atau jalan yang benar (wu-wei). Dengan Tao, manusia dapat terhindar dari segala keadaan yang bertentangan dengan ritme atau irama alam semesta. Taoisme berasal dari kata Daoyang artinya tidak berbentuk, tidak terlihat, tapi merupakan proses kejadian dari semua benda hidup dan segala benda yang ada di alam semesta. Taoisme bersifat tenang, lembut seperti air, dan abadi. Keabadian manusia terwujud disaat seseorang mencapai kesadaran Dao.  Orang yang telah mencapai kesadaran Dao tersebut akan menjadi dewa.  Para penganut Taoisme menggunakan prinsip-prinsip Taoisme untuk mencapai kesadaran Dao. Ajaran ini berdasarkan pada ajaran Daode Jing.

Menurut ajaran Tao, manusia pada hakekatnya dilahirkan dalam keadaan suci dan baik. Jalan yang ditempuh untuk mempertahankan dan memelihara kesucian ini adalah dengan mengikuti jalan Tao. Ada lima budi baik yang terkandung dalam jalan Tao yakni berkelakuan ramah tamah, sopan santun, harus cerdas, jujur, dan adil. (Tjeng, 1983 : 27). Di samping itu orang harus dapat memelihara hubungan baik dengan segala sesuatu yang berada di dunia. Perhubungan harus bersifat Li yaitu bersifat jujur, berkelakuan baik terhadap siapapun. Li yang baik harus dipelihara dengan lima hal pula yaitu perhubungan antara orang tua dan anak, suami dan istri, raja dan rakyat, saudara yang lebih tua dengan yang lebih muda, dan antara teman dengan teman. (Tjeng, 1983 : 28)

Ajaran ini juga mengajarkan tentang konsep Yin Yang. Konsep ini menjelaskan tentang adanya dua hal yang saling melengkapi untuk menghasilkan tenaga serta keseimbangan. Tenaga tersebut bersumber dari jutaan benda di dunia. Setiap benda di alam semesta yang berupa benda hidup ataupun benda mati mengandung Yin Yang yang saling melengkapi untuk mencapai keseimbangan. Secara terminologi, Yin dan Yangditerjemahkan sebagai negatif dan positif. Setiap benda bersifat dualisme yang terdiri dari unsur positif dan unsur negatif. Benda yang tidak memiliki unsur negatif dan positif bermakna kosong dan hampa. Dalam kehidupan nyata, Yin digambarkan sebagai keadaan yang selalu menerima, sedangkan Yang berarti selalu memberi. Dengan konsep member dan menerima tersebut, maka dapat dicapai sebuah keseimbangan.

Konfusianisme : Ajaran Moral dan Jalan Hidup

Konfusianisme merupakan filsafat sosial yang memimpikan suatu negara kesatuan untuk seluruh daerah Cina dan seluruh peradaban manusia. Ajaran ini dimulai oleh Konfusius (551-479 SM) dan kemudian dikembangkan oleh dua orang muridnya yaitu Mencius (372-289 SM) dan Xun Zi (326-233 SM). Konfusianisme berpengaruh dalam pembentukan kultur bangsa Tiongkok. Latar belakang sejarah yang penuh dengan ketidakteraturan dan kerusuhan membuat Konfusius menyadari betapa pentingnya stabilitas sosial dan perdamaian semesta melalui penyebaran nilai-nilai kebaikan. Ajaran Konfusius tentang etika pribadi dan politik kemudian dituliskan oleh para muridnya dalam kitab klasik yang dikenal juga dengan istilah Analect.

Konfusius mengajarkan bahwa orang yang berpendidikan hendaknya mengamalkan lima keutamaan atau Ngo Siang agar dia dapat hidup bahagia dan seimbang. Ngo Siang meliputi jien atau cinta kasih, gie atau adil dan bijaksana, lee yang berarti susila dan sopan santun, tie atau cerdas dan waspada, serta sien jujur dan ikhlas. Titik penting dari konsep ini terletak pada kekuatan manusia, bukan lagi pada fenomena-fenomena alam. Konfusius juga memiliki persamaan dengan ajaran Taoisme dalam hal mengedepankan hubungan antar manusia.
Konfusianisme ini menjadi salah satu ajaran yang paling berpengaruh bagi masyarakat Asia Timur hingga saat ini. Ajaran Konfusius ini terutama memengaruhi cara berfikir dan cara bertindak para penganutnya. Konfusianisme telah menjadi ajaran filosofis dan menjadi jalan hidup bagi sebagian besar masyarakat di kawasan Asia Timur.

Buddhisme : Kasih Sayang dan Nirwana

Buddhisme mulai menyebar di Tiongkok pada masa dinasti Han. Era tersebut awalnya didominasi oleh praktek mistik.  Pada masa ini juga merupakan masa-masa percampuran ide-ide dan gagasan filosofis dari era sebelumnya. Buddhisme masuk sebagai sebuah ajaran yang menyebarkan kebaikan dan kasih sayang. Pada prakteknya, konsep Buddhisme ini pada awalnya dipadukan dengan konsep-konsep dari ajaran Taoisme. Terjemahan pertama sutra-sutra Buddhisme dalam bahasa China, khususnya yang berkaitan dengan topik pengendalian napas dan meditasi mistik banyak menggunakan kosa kata yang terdapat dalam Taoisme.

Ajaran Buddhisme memiliki tujuan untuk mencapai pembebasan. Pembebasan di sini juga berarti bahwa manusia telah bebas dari dosa-dosa dunia dan mendapatkan pencerahan. Dalam titik pencerahan ini, manusia dapat menjadi Buddha dan mencapai nirwana. Untuk mencapai titik pencerahan ini, seseorang harus mampu memberikan kasih sayang yang tanpa pamrih serta adil kepada alam semesta. Di sisi lain, pengorbanan diri sebagai bentuk kasih sayang kepada alam semesta juga merupakan salah satu ajaran Buddha.

Dalam perkembangannya,Buddhisme menjadi suatu kekuatan intelektual yang sangat berpengaruh. Perkembangan ajaran ini juga semakin pesat seiring dengan banyaknya pengikut Buddha yang terus bertambah. Salah satu titik puncak dari kejayaan Buddhisme yakni saat dinyatakan sebagai agama negara pada masa dinasti Sui (581-618 M) yang berhasil mempersatukan seluruh daratan Tiongkok.

Perkembangan Komunisme di Asia Timur

Pembahasan selanjutnya adalah perkembangan komunisme di Asia Timur khususnya pada era revolusi tiongkok 1949. Peristiwa ini diawali oleh revolusi Boshelvik yang  berpengaruh hingga ke Cina. Dari revolusi ini kemudian konsep komunisme mulai dikenal. Momentum hadirnya komunisme di Cina ini berbarengan dengan masa imperialisme Inggris di Cina. Rakyat Cina yang merasa tertekan dengan adanya kaum imperialis Inggris kemudian mendukung adanya komunis, agar kaum imperialis ini segera pergi. Puncaknya adalah pada tahun 1949 ketika terjadi revolusi Tiongkok yang ingin mewujudkan nasionalis-komunis di Cina. Tanggal 1 Oktober 1949, Mao Ze Dong memproklamirkan Republik Rakyat Tiongkok. Sebuah lembaran baru telah dibuka dalam sejarah dunia. Revolusi ini menandai terbentuknya Republik Rakyat Cina dengan Mao Ze Dong sebagai pemimpin negaranya. Era tersebut kemudian menjadi titik perkembangan komunisme yang pesat di kawasan Tiongkok pada khususnya, dan di kawasan Asia Timur pada umumnya.

Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ajaran-ajaran filosofi dan kepercayaan lama seperti Taoisme, Konfusianisme dan Buddhisme memberikan pengaruh yang signifikan bagi terbentuknya masyarakat di kawasan Asia Timur. Masing-masing ajaran tersebut kemudian memberikan warna yang berbeda bagi perkembangan kebudayaan, etika, dan cara hidup masyarakatnya. Di sisi lain, masuknya komunisme di kawasan Asia Timur juga disikapi dengan landasan ajaran-ajaran asli seperti Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme.

Kata Kunci
Taoisme, Konfusianisme, Buddhisme, Komunisme.

Guiding Question
  1. Jelaskan konsep Taoisme dan perngaruhnya di kawasan Asia Timur!
  2. Jelaskan konsep Konfusianisme dan pengaruhnya di kawasan Asia Timur!
  3. Jelaskan konsep Buddhisme dan pengaruhnya di kawasan Asia Timur!
  4. Bagaimana masuknya komunisme di kawasan Asia Timur?
Referensi:
Tjeng, Lie Tek. 1983. Studi Wilayah Pada Umumnya Asia Timur Pada Khususnya. Bandung: Penerbit Alumni.
Wang, James C. 1994. Comparative Asian Politics: Power, Policy, and Change. Prentice-Hall International, Inc.

Ditulis Oleh : Unknown Hari: 3:35 AM Kategori:

0 comments:

Post a Comment

 
iNet Squared Ltd
Incubationer LTD