Pendahuluan
Kebudayaan
Sungai Kuning mulai berkembang sekitar 3000 tahun yang lalu. Bermula dari
lembah sungai ini, kebudayaannya mulai berkembang dan meluas ke kawasan Asia
Timur seperti Jepang, Korea, dan juga Vietnam. Kebudayaan Tiongkok yang
terkenal bukan hanya meliputi tradisi, pengetahuan, atau keseniannya, melainkan
juga gagasan atau ide-ide pandangan hidup sebagai ideologi yang dianut.
Masa
perkembangan filsafat dan ideologi yang paling pesat terlihat pada masa
pemerintahan dinasti Chou. Pada masa sekitar periode Catatan Musim Bunga
dan Musim Rontok (Period of Spring and
Autumn Annals) terjadi permasalahan internal yakni banyaknya kerajaan
taklukan yang melepaskan diri dari kesatuan dinasti Chou. Konflik ini semakin
intens ketika memasuki periode Peperangan Antar Negara (Period of Warring State) yang pada akhirnya menjadi era jatuhnya
Dinasti Chou (Tjeng, 1983:270-271). Bermula dari kekacauan tersebut kemudian
muncul Seratus Aliran Pikiran atau The
Hundred Schools of Thoughts. Kemunculan pemikiran baru ini sangat
memengaruhi kebudayaan Tiongkok sesudahnya. Dalam perkembangannya, muncul
berbagai ajaran yang sangat berpengaruh dari kebudayaan ini. Beberapa ajaran
yang cukup terkenal dan berpengaruh misalnya saja: 1) Konfusianisme, 2)
Taoisme, dan 3) Budhisme (Tjeng, 1983:271).
Pada
perkembangan berikutnya, beberapa pemikiran tersebut juga memengaruhi
perkembangan komunisme di kawasan Asia Timur. Seperti yang diketahui bahwa Tiongkok
merupakan Negara penganut komunisme yang cukup besar, sementara itu beberapa
negara lain di sekitarnya seperti Vietnam, Korea Utara, Korea Selatan, serta
Jepang juga menerima pengaruh komunisme walaupun dengan proporsi yang berbeda.
Hal ini menjadi menarik karena setiap Negara tersebut memiliki sikap yang
berbeda dalam menanggapi masuknya pengaruh komunisme di wilayahnya.
Tujuan
Mahasiswa
mampu memahami dan menganalisis mengenai sejarah perkembangan ide-ide dan
gagasan dari era The Hundred Schools of Thoughts, menjelaskan konsep
Konfusianisme, Taoisme, serta Budhisme. Di samping itu juga mampu menjelaskan
bagaimana masuknya komunisme ke wilayah Asia Timur.
Taoisme dan Keseimbangan Alam
Taoisme
dijelaskan sebagai suatu jalan yang seharusnya atau jalan yang benar (wu-wei). Dengan Tao, manusia dapat
terhindar dari segala keadaan yang bertentangan dengan ritme atau irama alam
semesta. Taoisme berasal dari kata Daoyang
artinya tidak berbentuk, tidak terlihat, tapi merupakan proses kejadian dari
semua benda hidup dan segala benda yang ada di alam semesta. Taoisme bersifat
tenang, lembut seperti air, dan abadi. Keabadian manusia terwujud disaat
seseorang mencapai kesadaran Dao. Orang yang telah mencapai
kesadaran Dao tersebut akan menjadi
dewa. Para penganut Taoisme menggunakan prinsip-prinsip Taoisme
untuk mencapai kesadaran Dao.
Ajaran ini berdasarkan pada ajaran Daode Jing.
Menurut
ajaran Tao, manusia pada hakekatnya dilahirkan dalam keadaan suci dan baik.
Jalan yang ditempuh untuk mempertahankan dan memelihara kesucian ini adalah
dengan mengikuti jalan Tao. Ada lima budi baik yang terkandung dalam jalan Tao
yakni berkelakuan ramah tamah, sopan santun, harus cerdas, jujur, dan adil.
(Tjeng, 1983 : 27). Di samping itu orang harus dapat memelihara hubungan baik
dengan segala sesuatu yang berada di dunia. Perhubungan harus bersifat Li yaitu bersifat jujur, berkelakuan
baik terhadap siapapun. Li yang baik
harus dipelihara dengan lima hal pula yaitu perhubungan antara orang tua dan
anak, suami dan istri, raja dan rakyat, saudara yang lebih tua dengan yang
lebih muda, dan antara teman dengan teman. (Tjeng, 1983 : 28)
Ajaran ini juga mengajarkan tentang konsep Yin Yang. Konsep ini menjelaskan tentang
adanya dua hal yang saling melengkapi untuk menghasilkan tenaga serta
keseimbangan. Tenaga tersebut bersumber dari jutaan benda di dunia. Setiap
benda di alam semesta yang berupa benda hidup ataupun benda mati mengandung Yin
Yang yang saling melengkapi untuk mencapai keseimbangan. Secara
terminologi, Yin dan Yangditerjemahkan sebagai negatif dan
positif. Setiap benda bersifat dualisme yang terdiri dari unsur positif
dan unsur negatif. Benda yang tidak memiliki unsur negatif dan positif bermakna
kosong dan hampa. Dalam
kehidupan nyata, Yin digambarkan
sebagai keadaan yang selalu menerima, sedangkan Yang berarti selalu memberi. Dengan konsep member dan menerima
tersebut, maka dapat dicapai sebuah keseimbangan.
Konfusianisme : Ajaran Moral dan
Jalan Hidup
Konfusianisme
merupakan filsafat sosial yang memimpikan suatu negara kesatuan untuk seluruh
daerah Cina dan seluruh peradaban manusia. Ajaran ini dimulai oleh Konfusius
(551-479 SM) dan kemudian dikembangkan oleh dua orang muridnya yaitu Mencius
(372-289 SM) dan Xun Zi (326-233 SM). Konfusianisme berpengaruh dalam
pembentukan kultur bangsa Tiongkok. Latar belakang sejarah yang penuh dengan
ketidakteraturan dan kerusuhan membuat Konfusius menyadari betapa pentingnya
stabilitas sosial dan perdamaian semesta melalui penyebaran nilai-nilai
kebaikan. Ajaran Konfusius tentang etika pribadi dan politik kemudian
dituliskan oleh para muridnya dalam kitab klasik yang dikenal juga dengan
istilah Analect.
Konfusius
mengajarkan bahwa orang yang berpendidikan hendaknya mengamalkan lima keutamaan
atau Ngo Siang agar dia dapat hidup
bahagia dan seimbang. Ngo Siang meliputi
jien atau cinta kasih, gie atau adil dan bijaksana, lee yang berarti susila dan sopan
santun, tie atau cerdas dan waspada,
serta sien jujur dan ikhlas. Titik
penting dari konsep ini terletak pada kekuatan manusia, bukan lagi pada
fenomena-fenomena alam. Konfusius juga memiliki persamaan dengan ajaran Taoisme
dalam hal mengedepankan hubungan antar manusia.
Konfusianisme
ini menjadi salah satu ajaran yang paling berpengaruh bagi masyarakat Asia
Timur hingga saat ini. Ajaran Konfusius ini terutama memengaruhi cara berfikir
dan cara bertindak para penganutnya. Konfusianisme telah menjadi ajaran
filosofis dan menjadi jalan hidup bagi sebagian besar masyarakat di kawasan Asia
Timur.
Buddhisme : Kasih Sayang dan Nirwana
Buddhisme
mulai menyebar di Tiongkok pada masa dinasti Han. Era tersebut awalnya
didominasi oleh praktek mistik. Pada masa ini juga merupakan masa-masa
percampuran ide-ide dan gagasan filosofis dari era sebelumnya. Buddhisme masuk
sebagai sebuah ajaran yang menyebarkan kebaikan dan kasih sayang. Pada
prakteknya, konsep Buddhisme ini pada awalnya dipadukan dengan konsep-konsep
dari ajaran Taoisme. Terjemahan
pertama sutra-sutra Buddhisme dalam bahasa China, khususnya yang berkaitan dengan topik
pengendalian napas dan meditasi mistik banyak menggunakan kosa kata yang
terdapat dalam Taoisme.
Ajaran
Buddhisme memiliki tujuan untuk mencapai
pembebasan. Pembebasan di sini juga berarti bahwa manusia telah
bebas dari dosa-dosa dunia dan mendapatkan pencerahan. Dalam titik pencerahan
ini, manusia dapat menjadi Buddha dan mencapai nirwana. Untuk mencapai titik
pencerahan ini, seseorang harus mampu memberikan kasih sayang yang tanpa pamrih
serta adil kepada alam semesta. Di sisi lain, pengorbanan diri sebagai bentuk
kasih sayang kepada alam semesta juga merupakan salah satu ajaran Buddha.
Dalam perkembangannya,Buddhisme menjadi suatu kekuatan intelektual yang sangat
berpengaruh. Perkembangan ajaran ini juga semakin pesat seiring
dengan banyaknya pengikut Buddha yang terus bertambah. Salah satu titik puncak
dari kejayaan Buddhisme yakni saat dinyatakan sebagai agama negara pada masa
dinasti Sui (581-618 M) yang berhasil mempersatukan seluruh daratan Tiongkok.
Perkembangan
Komunisme di Asia Timur
Pembahasan
selanjutnya adalah perkembangan komunisme di Asia Timur khususnya pada
era revolusi tiongkok 1949. Peristiwa ini
diawali oleh revolusi
Boshelvik yang berpengaruh hingga ke Cina. Dari revolusi
ini kemudian konsep
komunisme mulai dikenal. Momentum hadirnya komunisme di Cina ini berbarengan
dengan masa imperialisme
Inggris di Cina. Rakyat Cina yang merasa tertekan dengan adanya kaum imperialis Inggris
kemudian mendukung adanya komunis, agar kaum imperialis
ini segera pergi.
Puncaknya adalah pada tahun 1949 ketika terjadi revolusi Tiongkok yang ingin mewujudkan
nasionalis-komunis di Cina. Tanggal 1 Oktober 1949, Mao Ze Dong
memproklamirkan Republik Rakyat Tiongkok. Sebuah lembaran baru telah dibuka
dalam sejarah dunia. Revolusi ini menandai terbentuknya Republik Rakyat Cina
dengan Mao Ze Dong sebagai pemimpin negaranya. Era tersebut kemudian menjadi
titik perkembangan komunisme yang pesat di kawasan Tiongkok pada khususnya, dan
di kawasan Asia Timur pada umumnya.
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
ajaran-ajaran filosofi dan kepercayaan lama seperti Taoisme, Konfusianisme dan
Buddhisme memberikan pengaruh yang signifikan bagi terbentuknya masyarakat di
kawasan Asia Timur. Masing-masing ajaran tersebut kemudian memberikan warna
yang berbeda bagi perkembangan kebudayaan, etika, dan cara hidup masyarakatnya.
Di sisi lain, masuknya komunisme di kawasan Asia Timur juga disikapi dengan
landasan ajaran-ajaran asli seperti Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme.
Kata Kunci
Taoisme, Konfusianisme, Buddhisme, Komunisme.
Guiding
Question
- Jelaskan konsep Taoisme dan perngaruhnya di kawasan Asia Timur!
- Jelaskan konsep Konfusianisme dan pengaruhnya di kawasan Asia Timur!
- Jelaskan konsep Buddhisme dan pengaruhnya di kawasan Asia Timur!
- Bagaimana masuknya komunisme di kawasan Asia Timur?
Referensi:
Tjeng, Lie Tek. 1983. Studi Wilayah Pada Umumnya Asia Timur Pada
Khususnya. Bandung:
Penerbit
Alumni.
Wang,
James C. 1994. Comparative Asian
Politics: Power, Policy, and Change. Prentice-Hall International, Inc.
0 comments:
Post a Comment