Seperti
yang kita ketahui, ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi mengatur volume air
dalam tubuh agar sesuai dengan kebutuhan. Air yang berlebih dalam tubuh secara
otomatis akan dikelurkan oleh ginjal. Sebaliknya Jika tubuh kekurangan cairan,
ginjal akan menahan pengeluaran cairan agar tidak berlebih. Fungsi ginjal
lainnya yang nggak kalah penting adalah mengeluarkan racun yang diproduksi
tubuh. Dengan fungsi yang demikian ginjal menjadi salah satu organ tubuh yang
vital.
Warna
urin nggak selalu akurat dijadikan patokan kesehatan ginjal. Jika Anda minum banyak,
maka urin berwarna jernih. Sementara, gangguan yang menyerang ginjal nggak
melulu disebabkan kurang mengonsumsi air putih. Gangguan ginjal juga bisa
disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang berdampak pada kerusakan ginjal seperti,
penyakit tekanan darah tinggi, Diabetes Mellitus, adanya sumbatan pada saluran
kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur), kelainan autoimun, misalnya lupus
eritematosus sistemik, kanker, kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak
kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease), serta rusaknya
sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari
penyakit darah tinggi (glomerulonephritis).
Gangguan
ginjal yang dibiarkan berpotensi menimbulkan gagal ginjal. Kondisi tersebut
adalah dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak
lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam
darah atau produksi urin. Terganggunya fungsi ginjal juga berdampak pada semua
sistem dalam tubuh, darah berkurang, kulit gatal, pencernaan terganggu sehingga
mengakibatkan mual, muntah, tidak dapat makan, serta paru tertimbun air karena
air tidak dapat keluar.
Cara
yang juga sederhana untuk mengetahui kondisi ginjal kita adalah dengan melihat
jumlah air seni yang keluar. Pada
kondisi normal dalam waktu 24 jam, volume air seni yang keluar antara 1000-1500
cc. Volume tersebut berlaku untuk pria dan wanita.
Pemeriksaan
lain yang lebih ilmiah adalah dengan memeriksa kadar kreatinin dalam darah. Kenapa
diukur melalui kreatinin, karena kreatinin merupakan zat yang hanya dibuang
oleh ginjal, tidak organ tubuh lainnya. Jika zat tersebut naik, maka fungsi
ginjal pun harus diwaspadai. Kadar kreatinin akan meningkat jika kita
kurang mengkonsumsi air putih. Tingkat
akurasi yang lebih tepat adalah dengan pemeriksaan darah. Jadi, jika Anda ingin
mengetahui kondisi ginjal dengan lebih akurat, dianjurkan untuk memeriksakan air
seni secara periodik (6 bulan atau 1 tahun sekali) ke rumah sakit atau
poliklinik.
0 comments:
Post a Comment