Image taken from: http://www.blogmanja.com
Tidur
Sehat- Tidur
bukan hanya sekedar istirahat, tapi jauh dari itu ada proses perbaikan pada
seluruh organ tubuh. Saat proses perbaikan itu berlangsung, sebaiknya beri
kesempatan tubuh untuk 'bernapas' dengan melepaskan pakaian dalam.
Tak
hanya mengistirahatkan otot, saat tidur tubuh mengalami perbaikan dan
detoksifikasi (mengeluarkan racun). Tidur juga memberi kesempatan bagi sistem
kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon imunitas (kekebalan tubuh).
Oleh
karena itu, sebaiknya gunakan pakaian yang longgar atau lepaskan pakaian dalam
Anda saat tidur, sehingga dapat mempercepat dan memperlancar kinerja tubuh
dalam proses perbaikan.
Bagi
wanita, sebaiknya tidak menggunakan bra saat tidur. Ilmuwan Sydney Singer dan
istrinya Soma Grismaijer pada tahun 1991 pernah menulis dalam bukunya 'Dressed
To Kill: The Link Between Breast Cancer and Bras', yang berisi tentang wanita
yang ingin menghindari kanker payudara harus memakai bra dalam waktu sesingkat
mungkin dan sebaiknya kurang dari 12 jam per hari.
"Waktu
yang paling tepat untuk mengistirahatkan payudara dengan tanpa memakai bra
adalah saat tidur. Jangan tidur dengan bra," kata Sydney Singer.
Menurut
Sydney Singer, menggunakan bra terlalu lama dapat meningkatkan suhu jaringan
payudara dan wanita yang memakai bra memiliki kadar hormon prolaktin (hormon
yang berfungsi merangsang kelenjar air susu) yang lebih tinggi. Kedua hal ini
dapat mempengaruhi pembentukan kanker payudara.
Selain
itu, terlalu sering menggunakan bra atau menggunakan bra terlalu ketat juga
membahayakan kesehatan karena bisa membatasi aliran getah bening di payudara.
Normalnya, cairan getah bening mencuci bahan limbah dan racun lain, serta
menjauhkannya dari payudara.
Sedangkan
bagi pria, sebaiknya gunakan celana dalam yang longgar atau lepaskan celana dalam
saat tidur. Hal ini untuk memberi kesempatan bagi testis (buah zakar) untuk
menurunkan suhunya sehingga menjaga kualitas sperma tetap baik.
Alat
reproduksi pria berada di luar tubuh, sehingga dipengaruhi oleh keadaan di
sekitar dan pakaian yang digunakannya. Jika pria menggunakan celana ketat atau
celana dalam terlalu lama, maka akan membuat suhu di sekitar alat reproduksinya
menjadi meningkat dan tentunya akan mempengaruhi produksi sperma.
Testis
tidak dapat berfungsi dengan baik kecuali suhunya lebih dingin dari bagian
tubuh lainnya. Jika suhu testis dinaikkan hingga 98 derajat F (36,67 derajat
C), maka sperma akan berhenti berproduksi.
Ketika
produksinya terganggu, maka dampak negatifnya bisa berbulan-bulan. Jumlah
sperma dapat lebih rendah, kematian sperma serta mempengaruhi morfologi dari
sperma itu sendiri. Selain itu, tidur tanpa mengenakan pakaian dalam
memungkinkan udara terdistribusi dengan baik, sehingga panas tubuh pun dapat
terdistribusi dengan baik.
Hal
ini akan melancarkan sistem sirkulasi dalam tubuh. Diperkirakan bahwa tidur
dengan mengenakan pakaian dalam dapat membatasi aliran udara di kulit dan
mengganggu penguapan keringat, terutama di bagian intim baik pada wanita maupun
pria. :)
0 comments:
Post a Comment